Abis Baca The Bliss Bakery Trilogy #2 : A Dash of Magic

Fiuh.. Antara gregetan plus laper baca buku ini. Gregetan karena akhirnya bisa ketemu sama bibi Lilly dan sifatnya yang ngeyel dan sombong. Laper karena kue-kue yang dibuat di sepanjang bab. Asli ini sepanjang saya baca buku ini ngilernya ga ketulungan. Secara di setiap bab ada nama-nama kue yang aneh-aneh ditambah cara bikinnya yang aneh juga ditambah penggambaran penulis tentang si kue yang terhidang ditambah juga ada tokoh yang menggambarkan rasa si kue. Kan gak lucu yah lagi baca buku ini tiba-tiba pengen ke breadtalk (mungkin cuma saya aja ini mah).
Banyak banget pelajaran yang bisa saya ambil dari kisah di buku kedua The Bliss Bakery Trilogy ini:

1. Penyesalan bukan untuk diratapi tapi dihadapi. Di buku sebelumnya kan Rosemary nyesel banget kan sama sikapnya yg ceroboh. Nah di buku ini dia hadapi kecerobohannya dengan lebih bijaksana.

2. Jangan curang. Dg bantuan bahan-bahan apalah itu bibi Lilly berusaha mengelabui juri tapi yah yang namanya curang mah pasti ada aja akibatnya.

3. Kerjasama. Kerja sendiri capek cyin tapi kalo barengan akan terasa lebih ringan. Jdi kan ada pembagian tugas dan tukar pikiran. Di buku ini Rosemary harus menghadapi bibi Lilly di kompetisi memasak. Lilly yang percaya diri banget masak sendiri, sedangkan Rosemary yang kadang pesimis punya keluarga dan sahabat yang membantunya dan menyemangatinya.

4. Optimis. Kadang Rosemary suka putus asa. Terlalu banyak rasa takut. Tapi ada keluarga yang terus ngasih dia semangat biar optimis.

5. Tulus. Rosemary ikut kompetisi semata-mata buat mengambil kembali warisan keluarga dan mengembalikan kembali keceriaan di kotanya. Sedangkan bibi Lilly ikut kompetisi supaya menang dan mempertahankan popularitasnya.

Inti dari cerita di buku ini yang bisa saya ambil sih adalah tanggung jawab dan pentingnya keluarga buat kita. Rosemary merasa hilangnya buku resep keluarga adalah tanggung jawabnya. Jadi dia harus membayar semuanya untuk bisa membawa buku itu kembali. Dibantu oleh ayah ibu kakek kakak dan adik-adiknya untuk mendapatkan kembali buku resep tersebut Rosemary bersyukur punya keluarga yang begitu mencintainya.

Menariknya buku ini adalah dari temanya yang ga jauh dari buku pertamanya, kue dan rasa manis. Bikin saya yang baca ikut merasakan ngocok adonan, mencium wangi kue yang dipanggang, dan tiap gigitan kue yang manis. Bikin saya ngebayangin bentuk dan aroma dari tiap kue yang Rosemary dan bibi Lilly bikin.

Komentar

Postingan Populer